Buleleng – CEO Sustainable Management Group
(SMG) David Makes akan mengembangkan pariwisata di Kawasan Ijen dengan
membangun resort yang menerapkan standard pelestarian, Rainforest
Standard (RFS). Dengan standard hutan hujan yang baru itu, pengembangan pariwisata
di Ijen tidak akan sama dengan pengembangan pariwisata pada umumnya.
Dikatakan
David, pembangunan resort di Kawasan Ijen nantinya akan memperhatikan Ijen
sebagai kawasan konservasi. Pengembangannya akan memperhatikan
keseimbangan ekologi, biodiversity sekaligus menguntungkan secara ekonomi dan
sosial yang akan menjadi jiwa dalam pengembangan wisata di Ijen. “Ijen akan
dibangun secara berkelanjutan, tidak sekedar dibangun untuk periwisata yang
akan diminati hanya 5 sampai 10 tahun saja, tapi selamanya. Paling penting
adalah pariwisata berjalan namun keseimbangan alam, keragaman hayati dan sosial
ekonomi masyarakat sekitar terus terjaga,” ujar David usai meresmikan program
RFS, di Menjangan Jungle and Resort miliknya yang terletak di Taman Nasional
Bali Barat, Kamis, (17/01).
Program
Rainforest Standard (RFS) yang digagas bersama bersama Columbia University dan
Universitas Indonesia merupakan standard kredit karbon pertama di dunia yang
mengintegrasikan secara penuh persyaratan penghitungan karbon, dampak sosial
budaya ekonomi, dan keanekaragaman hayati.
Dicontohkan
David konsep pengembangan Ijen yang mengedepankan upaya pelestarian adalah
dengan "menjaga lalu lintas" akses ke Ijen agar ke depannya tidak
menjadi jalur lintasan umum Bondowoso-Banyuwangi. "Kami ingin agar
infrastruktur jalan yang telah dibangun tetap terpelihara. Salah satunya dengan
memperuntukkan jalan ke Ijen bagi mereka yang memang mau menikmati wisata
Kawasan Ijen," papar David yang juga owner dari Menjangan Resort Pejarakan
Buleleng,.

Pengembangan
lainnya adalah dengan melibatkan para penambang belerang. Para penambang
belerang yang mencari nafkah dari Gunung Ijen juga merupakan salah satu potensi
bagi pengembangan pariwisata di lokasi tersebut. “Penambang Ijen akan menjadi
salah satu atraksi yang menarik bagi wistawan. Untuk itu mereka bisa ditata dan
dilatih sehingga mendapatkan penghasilan tambahan dari pariwisata selain dari
hasilnya menambang belerang. Ini adalah salah satu misi kami mengembangkan
pariwisata,” urai David.
Selain
itu, David menuturkan bahwa pembangunan resort dan pariwisata di Ijen akan dimulai
pada bulan Februari mendatang. “Awal Februari kami akan mulai melakukan
eksplorasi, seperti penandaan batu, penyusunan UKL dan UPL. Mudah-mudahan akhir
Februari atau awal Maret pembangunan resort di Ijen akan diresmikan,” ungkap
David. David juga menegaskan bahwa apa yang akan ia bangun di Ijen akan jauh
lebih baik dari Menjangan Jungle and Resort yang telah dideklarasikan sebagai
model penerapan RFS.
Sementara
itu Bupati Abdullah Azwar Anas menyambut baik pengembangan pariwisata di
Kawasan Ijen oleh David makes. Sebab David telah terbukti mampu mengembangkan
wisata yang sustainable dan selaras dengan alam hingga
dipercaya sebagai model penerapan Rain Forest Standard pertama di Asia.
(Humas Protokol)
Source : www.banyuwangikab.go.id
Tidak ada komentar:
Posting Komentar