Total Tayangan Halaman

Kamis, 03 Mei 2012

SEJARAH GITAR GIBSON

Dunia permusikan, sebagaimana dunia teknologi, akan selalu berkembang sesuai dengan keinginan konsumen. Karena itu, orang-orang ini terus melakukan perkembangan terhadap teknologi dan bisnis di bidang alat musik.Kualitas produk mereka yang dipercaya para musisi kelas dunia ternyata tidak diakui begitu saja. Mereka harus melalui sejarah panjang agar mencapainya.
Berikut ini adalah pendiri produk musik yang memiliki sejarah panjang tersebut.
Orville H. Gibson (1856, Chateaugay, New York – 21 Agustus 1918, Ogdensburg, New York) adalah seorang luthier (ahli reparasi senar) yang mendirikan Gibson Guitar Corporation di Kalamazoo, Michigan pada tahun 1902. Ia ahli pembuat gitar, mandolin dan instrumen lainnya.
Gibson memulai usahanya pada tahun 1894 di bengkel rumahnya di Kalamazoo, Michigan. Tanpa pelatihan formal, Orville mampu menciptakan desain yang inovatif bagi mandolin dan gitar, dengan headstock diukir dan melengkung seperti sebuah biola. Ciptaannya begitu berbeda, sehingga ia diberi hak paten pada desainnya. Orville membuat itu semua dengan hanya bermodalkan lemari jati yg sudah tak terpakai, sehingga lebih keras dan lebih tahan lama daripada instrumen lain saat itu. Sehingga permintaan para musisipun langsung membeludak.
Dengan kekuatan ide Orville Gibson, lima pengusaha Kalamazoo (nama perusahaan awal Gibson) membentuk Gibson Gitar Mandolin Mfg Co, Ltd, pada tahun 1902. Dalam waktu singkat setelah perusahaan itu dimulai, lima pengusaha tersebut memaksa Gibson; “Orville H. Gibson akan dibayar hanya untuk waktu yang sebenarnya ia bekerja untuk Perusahaan.” Sesudah waktu itu, tidak ada indikasi yang jelas apakah ia bekerja di sana penuh-waktu, atau sebagai konsultan. Orville Gibson dianggap agak eksentrik, sehingga semua orang bertanya-tanya apakah selama bertahun-tahun ini ia menderita semacam penyakit mental atau tidak.
Sejak tahun 1908, Orville Gibson digaji sebesar $ 500 oleh Gibson Mandolin-Guitar Manufacturing Co, Limited (setara dengan $ 20.000 per tahun dalam istilah modern). Dia sering dirawat inap di rumah sakit antara 1907 dan 1911. Pada tahun 1916, ia kembali dirawat di rumah sakit, dan meninggal pada 21 Agustus 1918 di St Lawrence State Hospital, rumah sakit jiwa di Ogdensburg, New York. Gibson dimakamkan di Pemakaman di Malone, New York.
Mandolin karya pertama Gibson:
Produk Gibson:

KIRI-KANAN: Les Paul, ES-335, Explorer, Flying V
Nama Les Paul, barangkali tak banyak orang yang tahu. Tapi bagi para gitaris sejati, nama Les Paul tak asing lagi dan menjadi jaminan mutu untuk instrumen gitar. Nama Les Paul kini hanya bisa dikenang. Les Paul telah meninggal dunia. Sang perintis gitar Les Paul meninggal di usia ke-94. Paul tutup usia setelah menderita komplikasi radang paru-paru. Les Paul adalah sosok pencetus yang berhasil mengubah wajah musik modern melalui penemuannya dalam pengembangan alat musik gitar.Seperti ditulis NME.com, berdasar pernyataan dari perusahaan gitar Gibson atau Gibson Guitar Corporation, Paul meninggal dunia Kamis (13/8) malam waktu setempat akibat terjadinya peningkatan komplikasi dari kasus radang paru-paru atau pneumonia. Dia meninggal di Rumah Sakit White Plains, New York, Amerika Serikat.
Pria bernama asli Lester William Polsfuss lahir pada 9 Juni 1915 di Waukesha, Wisconsin, AS. Dulu orang mengenal Paul sebagai seorang musisi sebelum kemudian berganti haluan menjadi seorang penemu. Ia sempat pula tergabung dalam grup musik Les Paul Trio.  Bersama perusahaan gitar ternama Gibson, ia merilis sebuah gitar Les Paul Goldtop yang kemudian diikuti Les Paul Custom dan Les Paul Standard yang sering dimiliki oleh gitaris populer masa kini. Paul sangat terpengaruh oleh proses rekaman multitrack, di mana sang musisi dan instrumen direkam terpisah lalu keduanya disatukan sehingga menjadi satu rekaman yang komplit.
Pemimpin perusahaan sekaligus pejabat eksekutif tertinggi atau CEO perusahaan gitar Gibson Henry Juszkiewicz memberikan penghormatan terakhir melalui sebuah pernyataan. “Dunia kini kehilangan seorang penemu paling berjasa, aku tidak bisa membayangkan hidup tanpa kehadiran Les Paul.” kata Juszkiewicz. “Ia selalu menghampiri setiap orang dan tersenyum pada siapa pun. Daya tariknya di bidang musik sangat luar biasa dan ia memiliki teknik sendiri yang tiada duanya di dunia,” kenang Juszkiewicz lagi.